Hai para pengunjung blog!
Setelah sekian lama nggak posting tentang sejarah (karena memang liburan), akhirnya hari ini bisa posting lagi artikel baru tentang sejarah.
Pada postingan kali ini saya akan membahas tentang "Kamikaze". Pertama kali denger kata Kamikaze pasti langsung ngeh kalo itu adalah bahasa Jepang. Bukan berniat menjadi sok wibu (maniak hal-hal berbau Jepang), tapi karena memang ini tugasnya, yaudah dibaca aja lah ya. :D
Kamikaze (神風
kamikaze; secara harafiah berarti "angin dewa") adalah sebuah istilah
bahasa Jepang yang berasal dari nama angin topan dalam legenda yang
disebut-sebut telah menyelamatkan Jepang dari invasi Mongol pada tahun 1281.
"Kamikaze" dalam bahasa
Inggris umumnya merujuk kepada serangan bunuh diri yang dilakukan awak pesawat
Jepang pada akhir kampanye Pasifik Perang Dunia II terhadap kapal-kapal laut
Sekutu sementara "kamikaze" dalam bahasa Jepang hanya merujuk kepada
angin topan tersebut.
Menjelang akhir Perang Dunia II,
industri pesawat terbang Jepang yang saat itu berlokasi di Pulau Jawa wilayah
RI telah mengorbankan 2.525 Buah pesawat terbang yang digunakan dalam misi
kamikaze, dan angkatan udara jepang telah mengorbankan 1.387 pilot terbaiknya
untuk digunakan dalam misi yang sama ( Misi kamikaze-Red ). Menurut pengumuman
resmi pihak militer Jepang untuk melakukan misi menengelamkan 81 kapal dan
merusakkan 195 buah kapal perusak ( Destroyer ) milik pasukan sekutu pihak
militer Jepang telah kehilangan hampir 80% dari kekuatan armada tempurnya. Akan
tetapi Pihak Sekutu menyatakan bahwa Jepang mengerahkan Sekitar 2.800 Pilot Kamikaze
yang menengelamkan 34 kapal Angkatan Laut, merusakkan 368 orang lain, membunuh
4.900 awak kapal, dan melukai di atas 4.800 orang pasukan sekutu. Sekitar 20%
dari jumlah kapal yang dimiliki pasukan sekutu tenggelam oleh serangan yang
dilancarkan pilot kamikaze milik armada perang Jepang saat itu.
Saat perang berakhir tanggal 15
Agustus tinggal 54 dari 200 pilot Ohka dan Kembu yang masih hidup. Secara
keseluruhan, sekitar 4500 pilot kamikaze (2500 pilot Angkatan Laut dan 2000
pilot Angkatan Darat) yang menabrakkan diri sampai mati dalam waktu sekitar 10
bulan puncak penyerangan mereka.
Penerbangan Kamikaze terakhir
dilakukan pada hari terakhir perang ketika sebuah penerbangan dari 11 Pembom
Judy, masing-masing membawa bom seberat 880 kg berangkat dari Pangkalan Udara
Angkatan Laun Oita di Kyushu menuju Okinawa. Misi jam ke-11 itu dipimpin
sendiri oleh Vice Admiral Matome Ugaki, komandan Armada Udara ke-5 yang ingin
mati sebagai seorang samurai karena merasa, "Saya sudah mengirim begitu
banyak pilot untuk mati".
Kalahnya Jepang juga memukul
organisator unit Kamikaze pertama Vice Admiral Tekijiro Ohnishi. Pada hari itu
dia memanggil padar staf perwiranya di kediaman resminya. Saat pertemuan
terakhir Ohnishi menuliskan pesan terakhir "Untuk jiwa-jiwa tentaraku saya
menghaturkan penghargaan setinggi-tingginya untuk keberanian yang telah
dilakukan. Dalam kematian aku minta maaf kepada jiwa-jiwa para pemberani ini
dan juga kepada keluarganya".
Melengkapi testamennya yang
terakhir, pada pagi harinya tanggal 16 Agustus, Ohnishi menghunjamkan pedang
samurainya ke bagian perutnya. Ia melakukan upacara bunuh diri tradisional,
hara-kiri (seppuku).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar